Jumat, 13 Januari 2012

POLIEMBRIONI




A.    Pengertian Poliembrioni
Poliembrioni yaitu terbentuknya lebih dari satu embrio dalam satu biji.Poliembrioni dapat terjadi apabila Apomiksis dan amfimiksis dapat terjadi bersamaan.
Apomiksis yaitu proses terbentuknya biji/ benih tidak melalui peleburan sperma-ovum Apomiksis merupakan suatu bentuk reproduksi non-seksual pada tumbuahn melalui biji.
Apomiksis dapat dibedakan menjadi:
1.      Apogami : embrio yang terbrntuk berasal darikandung lembaga. Mis: dari sel sinergid dan antipoda
2.      Partenogenesis: embrio terbentuk dari sel telur yang tidak dibuahi.
3.      Embrio adventif : merupakan embrio yang terbentuk dari nusellus, yaitu bagian selain kandung lembaga.
Amfimiksis adalah proses terbentuknya biji/ benih melalui peleburan sperma-ovum, amfimiksis merupakan reproduksi secara seksual atau generatif.
Apomiksis dan amfimiksis terjadi bersamaan , maka akan terbentuk lebih dari satu embrio dalam satu biji yang di sebut poliembrioni. Peristiwa ini sering terjadi pada nangka, jeruk dan mangga.
 Proses Penyerbukan dan Pembuahan
Butir serbuk/serbuk sari  menempel pada kepala putik  membentuk buluh serbuk (2 inti, inti vegetatif dan inti generatif) berjalan ke arah mikropil (pintu kandung lembaga) inti generatif membelah  2 inti sperma sampai di mikropil, inti vegetatif mati satu inti sperma membuahi sel telur embrio. Satu inti sperma lain membuahi inti kandung lembaga endosperma (makanan cadangan bagi embrio).?
Karena pembuahannya berlangsung dua kali maka pembuahan pada Angiospermae disebut pembuahan ganda.
Embrio pada tumbuhan berbiji tertentu dapat terbentuk karena beberapa sebab. yaitu :
1.
Melalui peleburan sperma dan ovum (amfimiksis)
2.
Tidak melalui peleburan sperma dan ovum (apomiksis), yang dapat dibedakan atas:
a. Apogami
:
embrio yang terbentuk berasal dari kandung lembaga. Misalnya : dari sinergid dan antipoda.
b.Partenogenesis
:
embrio terbentuk dari sel telur yang tidak dibuahi.
c. Embrio adventif
:
merupakan embrio yang terbentuk dari sel nuselus, yaitu bagian selain kandung lembaga.



B.     Klasifikasi Poliembrioni
Klaisfikasi poliembrioni
Braun (1859) mengelompokkan dalam empat kategori kasus poliembrioni:
- Peleburan dua atau lebih bakal biji
- Beberapa kantung embrio di nucellus dari bakal biji yang sama
- Bebrapa sel kantung embrio yang sama berkembang menjadi embrio dan,
- Pembelahan dari proembrio tersebut.

Peleburan dua atau lebih bakal biji
Umum pada Gimnosperm (Pada Angiosperm, umunya pada anggrek)
Pada Eulophia epidraea, ada 3 pemicu poliembrio:
- Zigot secara acak membelah, membentuk massa sel di daerah kalasa dan tumbuh bersama membentuk embrio.
- Proembrio bertunas
- Embrio filamentous bercabang membentuk poliembrio


Terbentuknya dari
sel-sel dalam kantong embrio, selain sel telur
·         Umumnya berasal dari sinergid (Embrio bisa haploid/ diploid)
·         Pada Aristolochia bracteata, Poa alpina & Sagittaria graminea, poliembrioni dari 1 atau ke 2 sinergid yang telah dibuahi > 1 tabung polen yang masuk.
·         Pembentukan embrio dari sel antipodal (sangat jarang).Misalnya padapaspalumdll (Biasanya embrio gagal dewasa).
Yang ada tulisan merah berarti dipertanyakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar